New

New

Artikel

Jurnal Kegiatan

Hizbul Wathan

Karya Siswa


Cerpen oleh: Arina Nur Khasanah, Santri Kelas 4B SD Muh Imam Syuhodo
Setiap hari aku bangun jam 04.30 pagi, mamaku selalu membangunkan aku dengan terikannya yang keras “bangun….!!! bangun…!!! subuh…!!! subuh…!!!”. Setelah bangun, aku berwudhu dan sholat shubuh berjamaah bersama mamaku. Kemudian aku mandi pagi, dilanjutkan membaca Al Qur`an dan membaca dzikir pagi bersama keluargaku. Baru setelah itu aku pergi kerumah Syafaq saudara sepupuku untuk bermain, tapi sayang ternyata semua saudara sepupuku masih tidur jadi aku kembali pulang lagi.

Saat di rumah aku mengambil buku komik favoritku “Sholahuddin Al Ayyubi”dan membacanya sebentar, aku punya banyak lhoo… jilid 1, 2, dan 3. Aku juga punya komik yang lain, judulnya “Muhammad Al Fatih” jilid 1,2,dan 3, semua sudah aku baca. Kemudian aku melihat kakakku sedang bermain HP, aku ikut melihatnya tapi hanya sebentar, setelah itu aku membaca lagi. 
Tak berapa lama aku mendengar mamaku berteriak “sarapan pagi siap…! sarapan pagi siap…!” seketika itu aku dan dua kakakku lari berhamburan ke ruang tengah untuk makan makanan yang sudah disiapkan oleh mamaku. Ternyata mamaku menyediakan banyak makanan, ada camilan yang jadi favorit kita yaitu kue pukis yang dibeli dari pasar dekat rumahku. Kakakku sibuk membagi kue pukis itu, akhirnya aku kebagian 5 buah kue.
Selesai makan aku dan mas Haidar lari ke rumah Syafaq sambil teriak “Maaaa…. aku dolan yaaaa…..!!!”. Di tempat Syafaq, aku pinjam sepedanya. Aku bersepeda cukup lama disekitar komplek rumahku. Tiba-tiba sikecil Zakariya (saudara sepupuku yang paling kecil) lari mendekatiku minta diboncengkan, aku tanya padanya “umpak… umpak… umpak…” (naik…naik…naik…) dia mengangguk-angguk. Akhirnya aku ajak dia bersepeda keliling komplek rumah. Setelah disana cukup lama, akhirnya aku pulang.

Sampai di rumah aku meminjam laptop milik mamaku untuk mengerjakan tugas yang belum selesai, itu lhooo… tugas dari Us Dimas, buat nulis aktifitas sehari-hariku. Beberapa saat kemudian, aku melihat mbak Fina melukis dibelakang rumah, akhirnya aku ikut melukis juga. Pada saat itu aku belum mematikan laptopnya, beberapa saat kemudian mamaku memanggilku “Naaaa….matikan laptopnya dulu !!!”, aku pun berlari masuk rumah untuk  mematikan laptop itu dengan bantuan ayahku. Akhirnya aku kembali untuk melukis bersama kakakku. Setelah selesai melukis aku membereskan belakang rumahku.

Setelah itu aku dan mas Haidar pergi untuk kerumah Syafaq lagi, disana aku melihat video dan bermain bersama Syafaq, Yahya, Kiya, Zakariaya mereka semua saudara-saudara sepupuku.  Beberapa saat kemudian aku mendengar mamaku memanggil “Naaaa….jadi nyuci baju nggakkk….!” aku baru ingat dapat tugas dari Us untuk membantu mencuci baju. Akhirnya aku membantu mamaku mencuci baju, aku diajari mamaku cara mencuci baju dengan mesin cuci. Setelah selesai aku menonton TV tapi saat mas Haidar datang aku mematikannya karena dia tidak boleh nonton TV. Kemudian terdengarlah suara salam dari masjid, dan berkumandanglah adzan untuk sholat jum’at. Biasanya suara adzan khas dari masjid samping rumahku suara adzan dari mbah Wiro tetanggaku, tapi kali ini kok bukan mbah Wiro. “Suara siapa itu…?” gumamku dalam hati.

Aku kembali mengambil kertas soalku untuk mengerjakan bersama mamaku. Mamaku selalu mengajari ketika aku belajar, ditanya pelajaran apa saja selalu bisa menjawab. Sebelum aku selesai mengerjakan soal, khotbah jum`at di masjid sudah selesai duluan aku segera menyelesaikan tugas itu. Setelah selesai, aku dan mamaku segera pergi untuk sholat dhuhur berjama`ah. Selesai sholat dhuhur, aku dan mamaku berdzikir dan berdo’a. 

Setelah selesai berdzikir dan berdo’a aku dan mamaku keluar dari musola, dan bersiapsiap untuk makan siang bersama. Tiba-tiba aku merasa pengin pipis, aku segera lari ke kamar mandi untuk pipis. Bersamaan itu mas Haidar datang dari masjid. Saat aku keluar dari kamar mandi mas Haidar sudah didekat kursi yang sudah kupilih, dan kursi yang kupilih itu malah digeser, aku marah sambil terik “itu kursi milikku,,,,,,!!!”. Akhirnya mas Haidar pun pindah kebawah dengan muka cemberut sambil bilang “iya….iya….kursimu…!!!”, kursinya pun kugeserkan dan melanjutkan makan. Aku dan mas Haidar tiap hari selalu berebut kursi yang sama saat makan, makanya selalu berlomba siapa yang lebih dulu dia yang akan dapat kursi favorit itu. Ceritanya kursi itu, kursi yang terletak diantara kursi yang diduduki mamaku dan kursi ayahku. Setelah selesai makan aku makan kolak yang sudah dibuat oleh mamaku. Kolak buatan mamaku memang paling enak, aku makan kolak sambil menonton TV.
Setelah selesai makan kolak aku pergi kerumah Syafaq lagi. Setelah beberapa menit kemudian aku kembali kerumah. Kemudian aku bermain ular tangga buatanku sendiri di kamar. Beberapa jam kemudian adzan asar mulai terdengar, aku dan mamaku segera bersiapsiap untuk sholat asar berjamaah dirumah dilanjutkan berdzikir dan berdo’a. 

Setelah selesai sholat asar mamaku pergi ke dapur untuk membuat gado-gado, setengah jam kemudian mamaku selesai membuat gado-gado. Waktu itu aku sudah memilih telur ayam yang besar, tapi karena telurnya masih panas aku tinggal di dapur. Saat itu mbak Fina masih tidur dikamarnya, aku lari untuk mebangunkannya akhirnya ia bangun dan langsung menuju ke dapur mengambil telur yang sudah kupilih. Mengetahui dia mengambil telurku, aku berteriak marah-marah “kui… telurku…kui… telurku…!!”, tapi sayang telur itu terlanjur dimakan mbak Fina. Akhirnya dengan terpaksa aku makan telur ayam yang kecil. 

Saat sedang makan tiba-tiba perutku terasa sakit, “sudah makan telurnya saja…!!, kamu pasti kebelet bab thoo…??” kata mamaku. Tapi aku tetap nekad menghabiskan makanan sambil cengar cengir menahan perutku, aku takut mubadzir. Setelah selesai makan aku langsung berlari ke kamar mandi sambil teriak “Maaa….aku adus sisan yaaa….!”. Mamaku menjawab “yaa….!!!”. Tapi akhirnya aku nggak jadi mandi karena aku nggak jadi bab dan perutku masih sakit. Aku merengek-rengek pada mamaku, “Maaaa…perutku kembung….???”. Mamaku langsung memegangi perutku dan menepuk-nepuknya, sambil bilang “iya….kembung ini…., nggak usah mandi saja !!, lagian udara sore ini dingin banget”.

Akhirnya aku tidak jadi mandi karena mamaku menyuruh aku untuk tidak mandi karena perutku sakit, jadi aku tidak mandi deh sore ini “hi…hi…hi…”. Walaupun tidak mandi aku mengganti semua bajuku, biar tidak berbau dan dikejar-kejar nyamuk. Setelah beberapa jam kemudian adzan maghrib pun berkumandang dengan keras, biasa suara adzannya mbah Wiro. Ayah dan mas Haidar bersiap untuk pergi ke masjid, sementara itu aku dan mamaku sholat dirumah berjamaah. Setelah selesai sholat aku dan mamaku berdzikir dilanjutkan berdo’a, kemudian ayah dan mas Haidar datang dan mengucapkan salam “assalamualaikum” kami menjawab “waalaikumsalam”.

Selesai berdzikir dan berdo’a kami keluar dari mushola dan menuju ke ruang tengah untuk membaca Al-Qur’an seperti biasanya. Setelah selesai tilawah aku membaca majalah Adzkia di ruang tamu. Aku punya banyak majalah Adzkia, mamaku sering membelikan aku majalah itu, katanya biar tambah pengetahuan. Diruang tamu sudah berkumpul ayah, mbak Fina dan mas Haidar mereka sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Ayahku lagi asyik membaca WA di HP-nya, mbak Fina sedang muroja`ah dan mas Haidar juga lagi membaca majalah Adzkia. Sementara mamaku sedang membuat soal untuk ulangan murid-muridnya.

Beberapa saat kemudian terdengar adzan isya` dari masjid, lagi-lagi suara adzannya mbah Wiro. Kami pun bersiap-siap untuk sholat isya`, setelah selesai kami kembali ke ruang tengah sambil mendengarkan ayahku bercerita. Ayahku paling suka menceritakan masa kecilnya dulu, hingga jam sudah menunjukkan pukul 20.30, akhirnya kami bersiap-siap untuk tidur. Mbak Fina menuju kamarnya, mas Haidar juga menuju kamarnya dengan ditemani ayahku. Sedangkan aku malam ini ditemani mamaku, karena perutku mulai terasa sakit lagi. Saat mau tidur perut dan punggungku di olesi minyak kutus-kutus yang aromanya seperti jamu oleh mamaku sambil dipijit-pijit punggungku biar hangat. Akhirnya aku berdo`a dan mulai terlelap tidur.

Itulah kisahku sehari pada hari jum`at tanggal 3 April 2020 disaat libur pendemi corona. Sebenarnya aku sudah bosan di rumah, aku lebih suka seperti hari-hari biasa ke sekolah bertemu dengan Us-us dan teman-teman di sekolahku. “Aku rindu sekolah



Disunting oleh Ibunda Mbak Arina.

About SD Muhammadiyah Imam Syuhodo

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top